Ilustrasi Mie Instan
Bagi sebagian besar masyarakat, mie instan dianggap sebagai makanan pengganti nasi, karena porsinya yang sudah cukup mengenyangkan dengan beraneka macam varian rasa yang ditawarkan. Harganya juga sangat terjangkau dan cara penyajiannya juga praktis, sangat sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Karena itulah mie instan akan selalu menjadi salah satu makanan favorit semua orang. Namun dibalik kepopulerannya itu, banyak informasi yang beredar tentang mie instan. Orang menjadi kebingungan membedakan mana yang fakta dan mana yang mitos saking banyaknya informasi yang beredar tentang mie instan. Berikut beberapa informasi mengenai mitos dan fakta seputar mie instan.
Mitos: Mie instan diproduksi menggunakan lilin sehingga air rebusannya menjadi kuning dan muncul minyak.
Faktanya lilin tidak digunakan sama sekali dalam pembuatan mie instan. Minyak yang muncul merupakan sisa dari deep frying. Deep frying merupakan proses pengawetan mie instan dengan cara mengurangi kadar air yang terkandung dalam mie. Dalam proses frying inilah minyak masuk ke dalam mie instan yang akan keluar pada saat diseduh dengan air panas.
Mitos: Air rebusan mie instan tidak baik bagi kesehatan dan lebih baik diganti dengan air baru saat menyajikan mie instan.
Air yg dipakai untuk merebus mie instan ternyata memiliki nilai gizi. Mie instan mengandung beberapa vitamin dan zat gizi lain yang kalau direbus akan larut dalam air rebusan mie tersebut. Selain itu, minyak yang keluar saat merebus juga mengandung betakaroten dan tokoferol yang juga dibutuhkan untuk tubuh. Jadi jika air rebusan mie instan yang mengandung vitamin dan mineral dibuang justru akan membuat mie instan yang kita konsumsi tidak lagi memiliki kandungan gizi yang cukup.
Mitos: MSG dan bahan pengawet yang ada di dalam mie instan dan bumbunya berbahaya bagi tubuh.
Memang benar di dalam bumbu mie instan terdapat MSG dan bahan pengawet, namun kandungannya masih dalam batas aman yg telah ditetapkan BPOM. Jika dikonsumsi secara normal dan tidak berlebihan, bahan ini dapat dinetralisir oleh tubuh. Namun jika sering mengkonsumsi mie instan terutama setiap hari maka akan terjadi penumpukan pengawet di dalam tubuh dan bisa jadi berbahaya.
Mie instan tidak dianjurkan untuk dimakan secara berlebihan apalagi sampai setiap hari karena mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa dijadikan sebagai makanan bantu selingan sementara. Walaupun mie instan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, tapi mie instan tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizi yang lain. Jadi sangat disarankan untuk menambahkan sayuran atau bahan makanan lain saat mengkonsumsi mie instan supaya dapat memenuhi kebutuhan gizi harian kita.